Jenis Kayu Terbaik Untuk Pembuatan Furniture, Karakteristik Kayu, Kayu Jati, Kayu Mahoni, Kayu Trembesi, Kayu Jati Belanda, Kayu Sungkai, Kayu Mindi, Sarana Mulya,

Jenis Kayu Terbaik Untuk Pembuatan Furniture

Jika berbicara tentang kayu, pasti kita akan langsung fokus terhadap fungsinya sebagai elemen terpenting dalam sebuah bangunan, khususnya untuk pembuatan furniture. Furniture yang terbuat dari kayu lebih kokoh dan tampak lebih elegan daripada material lainnya. Setiap jenis kayu sendiri memiliki karakteristik yang berbeda, begitu juga dengan keunggulan maupun kelemahan dari masing-masing jenis kayu.

Dalam artikel ini, yang telah kami siapkan sebagai keluarga Sarana Mulya, beberapa jenis kayu yang memiliki kualitas terbaik yang bisa menjadi bahan mebel atau furniture.

6 Jenis Kayu Untuk Furniture

1. Jenis Kayu Jati

Kayu Jati, Jenis Kayu Terbaik Untuk Pembuatan Furniture, Sarana Mulya,
Kayu Jati

Tentu saja sudah banyak orang yang tak asing dengan kayu yang satu ini. Kayu Jati merupakan material yang paling sering dipakai sebagai bahan dasar furniture terutama di saranamulya.com. Kayu jati memiliki warna coklat agak kekuning-kuningan, banyak kita jumpai di pulau Jawa dan juga Sulawesi.

Dalam industri permebelan, kayu jati ini merupakan salah satu jenis kayu premium yang menjadi primadona bagi semua orang. Membutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk bisa digunakan sebagai bahan mebel atau furniture. Faktor waktu inilah salah satu yang mempengaruhi harga kayu jati menjadi mahal.

Kayu jati lebih awet daripada jenis kayu lainnya. Mempunyai serat yang sangat bagus dan terdapat lapisan minyak yang membuatnya menjadi lebih tahan terhadap air.

Kayu ini juga anti bakteri dan tidak mudah lapuk sehingga perawatannya pun cukup mudah. Salah satu keunggulan dari kayu ini adalah tipe kayu yang keras. Serat kayu jati juga tebal membuatnya tahan terhadap benturan.

Kelebihan Kayu Jati :

  • Lebih awet
  • Memiliki guratan serat bagus dan menonjol.
  • Perawatannya mudah
  • Tahan Terhadap cuaca dan rayap.
  • Tahan terhadap benturan.

Kekurangan Kayu Jati :

  • Harga relatif mahal.
  • Jenis kayu langka.

2. Jenis Kayu Mahoni

Kayu Mahoni, Jenis Kayu Terbaik Untuk Pembuatan Furniture, Sarana Mulya,
Kayu Mahoni

Kayu Mahoni merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan furniture jepara selain kayu jati. Berasal dari habitat yang tergolong gersang, tidak heran kayu ini sering kita temui di pinggir jalan maupun daerah dengan curah hujan rendah.

Tidak sekuat kayu jati. Namun, kualitas kayu ini masih bagus dan harganya murah, sehingga dianggap sebagai alternatif untuk pengganti kayu jati. Kayu ini mempunyai pori-pori kecil sehingga produk furniture yang terbuat dari kayu mahoni sangat halus. Selain itu, serat pada kayu mahoni juga lebih halus jika kita bandingkan dengang kayu jati. Warna kayu mahoni coklat tua pada bagian luar, serta pada bagian dalam berwarna agak kemerah-merahan.

Meskipun dengan diameter sama, jika dibandingkan dengan kayu jati, harga kayu mahoni bisa lebih murah, namun prakteknya tidak semudah yang kita pikirkan. Furnitur yang dari kayu mahoni rata-rata hasil akhirnya dibuat finishing duco yang tidak terlihat serat kayunya seperti Lemari Pakaian Cat Duco Minimalis, Lemari Laci Kayu Putih Klasik Minimalis dan furniture duco lainya.

Kelebihan Kayu Mahoni :

  • Harga relatif lebih murah daripada kayu jati.
  • Karakter kayu ringan.
  • Kandungan minyak alami rendah.
  • Tidak mudah menyusut (berubah bentuk).

Kekurangan Kayu Mahoni :

  • Serat tidak sekuat kayu jati.
  • Mudah terserang rayap dan hama jika penanganan tidak tepat.
  • Proses pengolahannya memakan banyak waktu.
  • Tidak bagus untuk diletakkan di outdoor.

3. Kayu Trembesi

Kayu Trembesi, Kayu Mahoni, Jenis Kayu Terbaik Untuk Pembuatan Furniture, Sarana Mulya,
Kayu Trembesi

Kita cukup mudah menjumpai kayu trembesi di Indonesia, tepatnya di kawasan daerah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Tidak seperti pohon lainnya, pohon kayu trembesi ini tumbuh relatif lebih cepat, panjangnya juga bisa tumbuh hingga ketinggian 4 meter lebih. Para pengrajin kayu tentu menyukainya karena akan mendukung mereka untuk membuat kerajinan kayu yang berukuran besar atau panjang seperti Meja Makan.

Dari tampilannya, kayu trembesi memiliki guratan serat bagus seperti kayu jati. Seratnya menonjol dan teratur menimbulkan kesan elegan. Bagian tengah berwarna gelap seperti cokelat tua dengan sedikit garis hitam. Sementara itu, pada pinggir kayu berwarna putih gading.

Dari tingkat keawetan dan kekuatan kayu trembesi ini cukcup awet. Secara umum, ada di kelas menengah dan di bawah kayu jati. Meski begitu, sebagian orang menggunakan kayu trembesi sebagai pengganti kayu jati.

Kelebihan Kayu Trembesi :

  • Memiliki serat kayu hampir mirip dengan kayu jati.
  • Bisa untuk bahan produk furniture dengan dimensi berukuran besar.
  • Proses pengolahannya cukup mudah.

Kekurangan Kayu Trembesi :

  • Tidak terlalu kuat untuk menopang beban yang berat.
  • Mudah pecah dan menyusut.
  • Mudah terserang rayap dan hama.
  • Butuh perawatan ekstra.

4. Kayu Jati Belanda

Kayu Jati Belanda,
Kayu Jati Belanda

Sebenarnya Kayu Jati Belanda merupakan nama lain dari kayu Pinus. Kayu ini sangat terkenal, kebanyakan orang menggunakan kayu ini karena memiliki corak maupun serat kayu yang sangat bagus. Terlihat menonjol jelas, kebanyakan orang menjadikan kayu pinus ini sebagai bahan utama pembuatan produk mebel.

Kayu pinus terkenal dengan sebutan kayu jati belanda untuk di kawasan negara indonesia. Disebut jati belanda bukan karena asalnya dari negara Belanda, melainkan karena sejarahnya dimana kayu ini terkenal karena digunakan sebagai kayu palet untuk pengiriman barang ekspor atau impor.

Harga kayu jati belanda relatif lebih murah dibandingkan dengan kayu jati asli. Namun untuk kekuatan, kayu ini kurang kuat, dikarenakan kayu pinus termasuk golongan jenis kayu yang lunak, mudah pecah maupun melengkung. Kadungan minyak alami kayu pinus juga sangat tinggi. Ini berdampak pada saat proses produksi dan finishing. Untuk mengatasi hal ini, kayu pinus harus benar-benar kering dengan maksimal sebelum diolah.

Penggunaan kayu pinus bisa menjadi jalan tengah bagi Anda yang ingin merubah suasana tema, baik untuk interior hunian ataupun furniture cafe.

Kelebihan Kayu Jati Belanda

  • Mempunyai serat kayu sangat bagus.
  • Harga relatif lebih murah
  • Daya tahan bagus.
  • Tidak mudah berubah bentuk

Kekurangan Kayu Jati Belanda

  • Kurang kuat.
  • Kandungan minyak alami sangat tinggi.
  • Butuh perawatan ekstra.

5. Kayu Sungkai

Kayu Sungkai

Jenis kayu sungkai merupakan salah satu jenis kayu yang sering juga digunakan untuk bahan pembuatan furniture. Jenis kayu ini tak kalah berkualitas daripada jenis kayu-kayu lainnya. Kayu sungkai biasanya digunakan untuk bahan material pintu, jendela, hingga konstruksi rangka atap. Selain itu, kayu sungkai juga sering menjadi bahan veneer. Venner merupakan lembaran kayu yang berfungsi untuk membantu proses finishing agar lebih rata dan bagus.

Secara umum, kayu sungkai berwarna terang. Untuk bagian pinggir kayu berwarna lebih muda. Permukaan kayu ini juga terbilang kasar, tidak bisa sehalus kayu jati maupun kayu mahoni. Meskipun sudah diamplas, kesan kasar masih terasa.

Serat kayu yang dimiliki kayu ini bagus, mempunyai karakter yang kuat. Jika dibandingkan dengan kayu jati atau kayu mahoni harga dari kayu sungkai lebih murah. Namun untuk penggunaan furniture out door seperti ayunan taman, meja kursi taman, kayu jenis ini tidak kami rekomendasikan karena kayu sungkai tidak akan bertahan lama jika terkena hujan dan sinar matahari.

Kayu sungkai termasuk jenis kayu lunak, kurang kuat terhadap serangan hama. Oleh karena itu, proses pengolahannya juga harus tepat dari awal agar terhindar dari serangan hama.

Kelebihan Kayu Sungkai

  • Motif serat kayu yang bagus, cocok untuk hunian minimalis.
  • Harga relatif lebih murah daripada kayu jati dan mahoni.
  • Bisa diolah mejadi veneer untuk lapisan permukaan kayu agar rata dan cantik

Kekurangan Kayu Sungkai

  • Tidak cocok untuk furniture out door.
  • Mempunyai permukaan kayu yang cenderung kasar.
  • Mudah terserang rayap dan hama jika penanganan tidak tepat dari awal.

6. Kayu Mindi

Kayu Mindi

Jenis kayu mindi sering menjadi alternatif sebagai bahan baku pembuatan produk mebel. Meski asal muasal pohon mindi bukan dari Indonesia, namun sifat adaptifnya memungkinkan pohon mindi untuk ditanam di lingkungan dengan kondisi iklim yang berbeda. Oleh karena itu, pohon mindi marak dibudidayakan di negara-negara beriklim tropis seperti Myanmar, India, dan Indonesia.

Kayu mindi memiliki ciri seperti pola seratnya yang terkesan halus menyerupai jenis kayu jati. Serat-serat kayu ini tersusun rapat sehingga membuat permukaan kayu mindi terasa halus, dan ini menjadi salah satu keunggulan kayu mindi. Sama seperti kayu sungkai, kayu mindi juga biasanya digunakan sebagai material utama dalam pembuatan veneer kayu atau pelapis kayu olahan.

Namun demikian, yang paling mendorong orang menggunakan kayu ini adalah masalah harganya yang relatif murah. Kayu mindi juga memiliki ketahanan yang cukup baik dari serangan rayap dan hama. Sehingga furniture yang terbuat dari kayu mindi terbilang lebih awet. Jika perawatannya baik dan pengolahan furnitur kayu mindi malalui proses pengonatananti hama.

Kelebihan Kayu Mindi

  • Harga relatif lenih murah
  • Memiliki serat yang bagus dan permukaan yang halus.
  • Cukup aman dari serangan rayap dan hama, jika penanganannya tepat dari awal.

Kekurangan Kayu Mindi

  • Tidak Tahan Terhadap cuaca ekstrim
  • Tidak cocok untuk kontruksi bangunan
  • Mudah pecah dan melengkung.
  • Membutuhkan proses pengeringan maksimal

Diantara 6 jenis kayu yang sudah kami sebutkan di atas, jenis kayu jati dan mahoni yang sering kami gunakan untuk bahan pembuatan mebel. Semoga ulasan kami tentang jenis kayu terbaik untuk pembuatan furniture dapat menambah wawasan serta dapat menjadi acuan Anda untuk membeli furnitur idaman. cek juga instagram kami di @sarana.mulya untuk melihat update terkini.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Main Menu